Operasi Pada Himpunan (Struktur Aljabar I) | Definisi Himpunan Beserta Contohnya

OPERASI PADA HIMPUNAN

Himpunan
Secara harafiah himpunan mengandung pengertian sebgai suatu kumpulan atau koleksi / gabungan dari objek-objek. Objek-objek ini baisa disebut anggota atau unsur atau elemen dari himpunan tersebut. Jadi himpunan dapat didefinisikan sebagai kumpulan objek-objek dengan suatu sifat/ciri tertentu, dengan kata lain himpunan adalah kumpulan suatu objek yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama. Suatu himpunan biasa dinotasikandengan menggunakan huruf besar/kapital, misalkan A,B,C….. , X, Y, Z, sedangkan unsur-unsur atau anggota-anggota dinotasikan dengan huruf kecil, misalkan a,b,c,k, …..
Misalkan suatu x menyatakan anggota dari himpunan A maka dinotasikan dengan “x A” dan misalkan y menyatakan bukan anggota dari himpunan A maka dinotasikan “y A”. Sedangkan himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan kosong, dan dinotasikan dengan
Contoh 1.1 :
misalkan + adalah himpunan semua bilangan akhir bulat positif, ditulis Z+ = {0,1,2,3,….}, maka 2 Z+ tetapi -1 Z+
Contoh 1.2 :
Misalkan 2Z+ = {0,2,4,6, …. }, maka 2 Z+ tetapi 3 Z+
Definisi 1.1 :
Suatu himpunan A dikatakan merupakan himpunan bagian dari himpunan B, jika setiap anggota dari himpunan A merupakan anggota dari himpunan B, yang dilambangkan dengan A
Definisi 1.2 :
Suatu himpunan A dikatakan merupakan himpunan bigian sejati (proper subset) dari himpunan B, jika A dan terdapat sedikitnya satu unsur dari B yang bukan anggota dari A, yang dilambangkan dengan A
Dengan kata lain, A artinya A tetapi B bukan merupakan himpunan bagian dari A, dilambangkan dengan A bisa juga diartikan A jika dan hanya jika A dimana A ≠ B(A A dimana A≠ B).



Himpunan Bagian dan Himpunan Bagian Sejati
Contoh 1.3:
Tunjukkan bahwa himpunan bilangn asli N merupakan himpunan bagian sejati dari himpunan bilangan bulat Z, himpunan bilangan bulat Z merupakan himpunan bagian sejati dari himpunan bilangan rasional Q dan himpunan bilangan rasional Q merupakan bagian sejati dari himpunan bilangan real R.
Penyelesaian :
N       =       (himpunan bilangan asli) = {1,2,3 ….}
Z        =       (himpunan bilangan bulat) = {…, -2,-1,0,1,2, … }
Q       =       {himpunan bilangan rasional} = { …,2,-1,5,-1,-0,5,0,0,5,1,…}
R        =       {himpunan bilangan real} = { …,-2,-1,5,-1,-1/2,-1/4,0,0,25, ½, …}
Disini akan ditunjukkan bahwa N, Z, Z Q, dan Q R, sehingga N Z Q R.

Himpunan Bagian Sejati dari Sistem Bilangan Real
Definisi 1.3 :
A gabungan B ditulis dengan A B adalah himpunan yang semua anggotanya merupakan anggota A atau anggota B, disimbolkan dengan A B ={x A dan x B}.

Definisi 14 :
A irisan B, ditulis dengan A B adalah himpunan yang semua anggotanya merupakan anggota A, sekaligus anggota B, disimbolkan dengan A B = {x A dan x B}.

Definisi 15 :
Komplemen dari suatu himpunan A adalah himpunan anggota-anggota x dengan x € A, yang dinyatakan dengan Ac.

Contoh 14 :
Himpunan A = {a,b,c,d,e,f} dari himpunan B = {d,e,f,g}, maka
A B = {d,e,f} dan A B = {a,b,c,d,e,f,g}.
Dari definisi-defini yang ada diperoleh sifat-sifat dari himpunan, sebagai berikut:

Teorema 1.1 :
Untuk sebarang dua himpunan A dan B diperoleh :
A A B = A
A A B = B
Bukti :
Harus dibuktikan A  A B = A dan A B = A dan A B = A A
a.       A  A B = A.
Misalkan x € A dan x € B, maka x € A B
A B dan A B B, maka A= A B
b. A B = AA B
misalkan x € A dan x € B
x € A B = A maka A B B sehingga A B.
Dari persamaan a dan b, terbukti bahwa A B = B A B.
(ii)     Harus dibuktikan A B  A B = B dan A B = B A B
a).     A B  A B = B
Misalkan x A, atau B, maka x keduanya.
x A A B, x A atau x B maka B = A B
b).     A B  A B
Misalkan x € A atau € B, sehingga A B
Dari persamaan a dan b, terbukti bahwa A B  A B = B

Teorema 1.2 :
Untuk sebarang tiga himpunan A,B dan C diperoleh :
A (B C) = (A B) (A C)
Bukti :
Yang perlu dibuktikan dari A (B C) = (A B) (A C) adalah :
a.       A (B C) = (A B) (A C)
Misalkan x A dan x B, x C.
x A (B C)
x A dan x (B C)
x A dan {x B atau x C)
(x A dan x B) atau (x A dan x C)
x (A B) atau x (A C)
x (A B) (A C)
sehingga A (B C) (A B) (A C)
b.       (A B) (A C) A (B C)
Misalkan x A dan x B, x C
x (A B) (A C)
x (A B) atau x (A C)
( x A dan x B)atau (x A dan x C)
x A dan (x B atau x C)
x A dan x (B C)
x A (B C)
sehingga (A B) (A C) A (B C)
dari persamaan a dan b, terbukti bahwa (A B) (A C) A (B C)

Definisi 1.6:
Selisih himpunan A dan B adalah A-B = {x l x A dan x Bc}

Diagram Venn suatu selisih dari dua himpunan
Jika himpunan A mempunyai n unsur maka ditulis lAl = n. Jika dua himpunan A dan B masing-masing mempunyai n dan m unsur, mkaa ditulis lAl = n dan lBl = m.
Teorema 1.3 :
Untuk dua himpunan A dan B yang mempunyai masing-masing n dan m unsur, maka lA Bl = lAl + lBl – lA Bl = n + m – lA Bl

Definisi 1.7
Himpunan kuasa (power set) dari A adalah himpunan yang terdiri dari himpunan bagian dari A. Banyaknya anggota himpunan kuasa dari himpunan yang mempunyai n anggota (n bilangan bulat) adalah 2”
Contoh 1.7 :
Himpunan kuasa ( power set) dari A= {a,b,c} adalah 23 = 8 yaitu { , {a},{b},{c},{a,b},{a,c},{b,c},{a,b,c}}.
Jika suatu himpunan semua anggotanya adalah himpunan disebut keluarga (family) atau koleksi himpunan dinotasikan dengan huruf cantik.
Contoh 1.8 :
Misalkan Rt = {1,2}, R2, = {1,4}, R3 = {1,2,3} maka keluarga (koleksi) dari himpunan tersebut adalah R = {R1,R2,R3}
Suatu himpunan semesta bisa dinotasikan dengan S, yiatu himpunan yang anggotanya adalah anggota dari semua himpunan yang dibicarakan.
Definisi 18 :
Misalkan R suatu keluarga (koleksi), himpunan tak kosong, maka :
       Gabungan himpunan-himpunan di R adalah himpunan yang didefinisikan dengan :
       untuk suatu
Himpunan ini memuat semua anggota (di S) yang menjadi anggota dari sebarang satu himpunan di .
       Irisan himpunan-himpunan di adalah himpunan yang menjadi anggota dari sebarang satu himpunan di .
untuk suatu
Himpunan ini memuat semua anggota (di S) yang menjadi anggota dari sebarang satu himpunan di .
Contoh 1.9 :
Misalkan = {R1,R2,R3} adalah keluarga ( koleksi ) dari himpunan seperti pada contoh 8, maka :
a. = {1,2,3,4}
b. = {1}

1.2  Relasi
Definisi 1.9 :
Misalkan A dan B merupakan dua himpunan tak kosong, maka suatu relasi T biner dari A ke B adalah suatu himpunan bagian dari AxB, jika A=B, maka T disebut Relasi biner pada A.
Contoh 1.10 :
Relasi < pada himpunan A = {a,b,c} adalah himpunan {(a,b), (a,c), (b,c)} dan relasi ≤ pada A adalah {(a,a), (a,b), (a,c), (b,b), (b,c), (c,c)}
Bila T suatu relasi pada A maka (a,b) T, ditulis dengan aTb.
Definisi 1.10 :
Misalkan T suatu relasi pada A maka T disebut :
a. Refleksi jika aTa berlaku
b. Simetris jika aTb maka bTa berlaku
c. Transitif jika aTb dan bTc, maka aTc berlaku
d. Trikotomi jika tepat salah satu berlaku :
aTb atau a = b atau bTa
dari definisi didapatkan :
 T disebut relasi ekuivalen pada A, jika T repleksif, simetris, dan transitif.
 T disebut relasi berurut parsial pada A jika T refleksif, anti simetris, dan transitif.
 T disebut relasi terurut total jika T transitif dan trikotomi.
Contoh 1.11 :
Kesamaan merupakan suatu relasi ekuivalen pada sebarang himpunan.
Contoh 1.22 :
Kesebangunan adalah suatu relasi ekivalen pada himpunan semua segitiga.
Contoh 1.13 :
< adalah suatu relasi terurut total pada himpunan semua bilangan rel (rasional, bulat, asli).

1.3  Pemetaan
Definisi 1.11 :
Misalkan A,B himpunan tak kosong, fungsi atau pemetaan dari A ke B adalah suatu himpunan bagian f dari A x B demikian sehingga untuk setiap a A terdapat satu b B dengan (a,b) f. Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari f dan himpunan B disebut daerah kawan (kodomain).
Dengan kata lain, misalkan A, B suatu himpunan tak kosong. Suatu pengaitan f dari A ke B disebut pemetaan atau fungsi jika :
1. Untuk setiap a A terdapat b B sehingga f(a) = b
2. Untuk sebarang a1,a2 A dengan a1, = a2 maka f(a1) = f(a2).

Contoh 1.15 :
Jika A,B R didefinisikan A = {x l 1 ≤ x ≤ 4} = {1, 2, 3, 4} dan B = { x l 2 ≤ x ≤ 3} = {2,3}. Tunjukan bahwa A x B ≠ B x A !
Penyelesaian :
Relasi terhadap A x B = {(1,2), (1,3), (2,2), (2,3), (3,2), (3,3), (4,2), (4,3)}
Relasi terhadap B x A = {(2,1, (2,2), (2,3), (2,4), (3,1), (3,2), (3,3), (3,4)}

Definisi 1.12 :
Misalkan A, B himpunan tak kosong.
1.       suatu pemetaan f dari A ke B disebut pemetaan 1 – 1 (injektif) jika untuk sebarang a1, a2, A dengan f(a1) = f(a2) maka a1 = a2.
2.       suatu pemetaan f dari A ke B disebut pemetaan onto / pada (surjektif) jika untuk setiap b B terdapat a A sehingga f(a) = b.
3.       suatu pemetaan f dari A ke B disebut pemetaan bijektif (korespondensi 1 -1) jika f pemetaan 1- 1 (injektif) dan onto/pada (surjektif).

Definisi 1.13:
Misalkan f, g : A  B, suatu fungsi f dikatakan sama dengan g ditulis f = g jika f(a),
Jika A, B, dan C himpunan dan f : A  B, g : B  C fungsi, maka g o f : A  C adalah fungsi yang didefinisikan dengan (g o f) (a) = g(f(a)) untuk setiap . fungsi g o f ini disebut komposisi dari f dan g.

Teorema 1.4 :
Komposisi fungsi adalah assosiatif yaitu jika f : A  B, g : B  C dan h : C  D fungsi, maka h o (g o f) = (h o g) o f
Bukti :
Misalkan , maka
h o (g o f) (a)        =       (h o g) o f (a)
h((g o f) (a))         =       (h o g) (f(a))]
h(g(f(a)))    =       h(g(f(a)))

Definisi 1.14 :
Misalkan f : A  B suatu fungsi. Fungsi g : B  A disebut :
1. Balikan kiri dari f jika g o f = iA
2. balikan kanan dari f jika f o g = iB
3. balikan dari f jika g balikan kiri sekaligus balikan kanan dari f, yaitu g o f = iA dan f o g = iB. Bila A = B maka dapat disingkat g o f = iA = f o g.
Contoh 1.16 :
Misalkan f : Z  3Z dengan f(x) = 3x. dan g : Z  3Z dengan g(x) = , . Tunjukan bahwa g balikan kiri dan juga balikan kanan dari f :
Penyelesaian :
(g o f) (x) = g(f(x)) = g(3x) = x = iz, menunjukan bahwa g adalah balikan kiri dari f.
(f o g) (x) = f(g(x)) = f = x = i3Z menunjukkan bahwa g adalah balikan kanan dari f.
Dikarenakan g o f = iZ dan f o g = i3Z maka g saling berbalikan dengan f.

Definisi 1.15 :
Misalkan A dan B suatu himpunan tak kosong, himpunan A dan B dikatakan ekuivalen jika dan hanya terdapat f : A  B fungsi korespondensi 1-1.
Contoh 1.17 :
Himpunan Z dan 3Z adalah ekuivalen, karean terdapat pengaitan f(n) = 3n untuk n yang mendefinisikan fungsi korespondensi 1 – 1.

Definisi 1.16:
Misalkan A suatu himpunan tak kosong. Himpunan A dikatakan hingga (finite). Jika terdapat n bilangan bulat positif demikian sehingga A dan {1, 2, 3, …, n} adalah ekuivalen. Sedangkan himpunan A dikatakan tak hingga (infinite) jika A dan {1, 2, 3, …, n} tidak ekuivalen untuk setiap n bilangan bulat positif.
Contoh 1.18 :
Misalkan H adalah himpunan semua bilangan bulat positif yang kuran dari 30, maka G adalah suatu himpunan hingga.




Baca Juga Postingan Lain Dari Blog Ini !!
Kumpulan Critical Book Report [Tersedia >50 Jenis CBR]
Critical Journal Report [Tersedia > 40 Jenis]
Contoh Laporan Mini Riset [Tersedia >25 Jenis]
Kumpulan Makalah Berbagai Jenis Tema [Tersedia >100 Jenis]

Followers

Copyright © Education Support. Designed by OddThemes and Seotray.com