Materi Kuliah Strukbar 1 - Grup Permutasi Dan Homomorfisma

b. Grup Permutasi

Definisi 5.5:

Suatu pemutasi dari n unsur adalah suatu fungsi bijektif dari himpunan n unsure kehimpunan itu sendiri.
Untuk memudahkan digunakan bilangan bulat (1, 2, 3, …, n) untuk menyatakan himpunan n unsur.
Permutasi  disajikan :

Contoh 5.6 :
Misalkan  pemutasi pada himpunan permutasi-permutasi dari bilangan-bilangan bulat (1, 2, 3, 4, 5) sehingga (1) = 2, (2) = 1, (3) = 4, (4) = 5, (2) = 3.
Ditulis permutasi ini :
Jika  dan  adalah dua permutasi, maka hasil kali dari  dan  di definisikan (i) =  ((i)) untuk setiap i = 1, 2, 3, …, n( yaitu  kali , berarti pertama kita mengerjakan permutasi  kemudian mengerjakan permutasi  pada hasil kalinya).

Definisi 5.6:
Misalkan A adalah suatu himpunan berhingga ari S(A) adalah himpunan semua pemetaan bijektif dari himpunan A pada dirinya sendiri, maka komposisi pemetaan adalah merupakan grup permutasi.
Jadi  permutasi dari A jika dan hanya jika   S(A) dan himpunan A berhingga. Sebarang himpunan permutasi-permutasi yang membentuk grup disebut grup permutasi. Grup dari semua permutasi dari himpunan n unsur disebut grup simetris berderajat n dan dinyatakan dengan (n, o). Order dari n, adalah n! dan bila n > 2 dimana n bilangan bulat positif, maka n tidak komutatif.

Contoh 5.8:
Orde grup 2 adalah 2! = 2, sehingga 2 =

Contoh 5.9:
Orde grup ari 3 adalah 3! = 6, sehingga 3 = {0, 1, 2, 1, 2, 3}, dimana :
0 = dan 1 =
1 = dan 2 =
2 = dan 3 =
Diperoleh tabel komposisi dari grup ini :

Tabel 5.1.
komposisi grup simetris 3
O       0    1    2    1    2    3
0    0     1     2     1     2     3
1    1     2     0     3     1     2
2    2     0     1     2     3     1
1    1     2     3     0     1     2
2    2     3     1     2     0     1
3    3     1     2     1     2     0

Grup tersebut tidak komutatif/abelian, dapat dibuktikan bahwa grup yang sebayak-banyaknya terdiri dari 5 unsur yang abelian. Sedangkan 3 terdiri dari 6 unsur, sehingga 3 merupakan suatu contoh grup tidak abelian dengan unsure terkecil.

Perhatikan segitaga sama sisi dengan titik sudut 1, 2, 3. unsur-unsur 0, 1, 2 dapat ditafsirkan rotasi searah jarum jam dari segitiga sama sisi meneglilingi titik berat bidang.
sebelum rotasi       sesudah rotasi
0 : rotasi 00 (3600)

1 : rotasi 1200

2 : rotasi 2400

sebelum pencerminan     sesudah pencerminan
0 : pencerminan
terhadap garis bagi  1

1 : pencerminan
terhadap garis bagi  2

2 : pencerminan
terhadap garis bagi  3

Oleh karena alas an ini, 3 juga disebut grup simetris segitiga sama sisi dengan lambing D3 yang berarti grup dihedral ketiga. Grup dihedral ke-n dengan notasi D3 adalah grup simetris segi n yang beraturan.

Definisi 5.7:
Bila a1 adalah unsur-unsur yang berbeda dari {1, 2, 3, ,…, n}, permutasi   n yang didefinisikan oleh:
(a1) = a2, (a2) = a3, …, (ar-1) = ar, (ar) = a1
dan (x) = x bila x  {a1, a2, …, ar} disebut siklus dari r unsur atau siklus-r.

c. Homomorfisma
Sering kita jumpai adanya dua grup yang memiliki struktur yang sama, seperti pada grup multikatif (perkalian) dari himpunan bilangan kompleks {1, -1, i, -i} dan grup dari matriks-matriks terhadap perkalian matriks, yang memiliki daftar cayley yang sama atau identik.
Jika himpunan bilangan kompleks kita misalkan sebagai himpunan {e, a, b, c} dan grup dari matriks-matriks kita misalkan sebagai himpunan {E, A, B, C}, maka daftar cayley dapat kita buat seperti pada tabel 5.2 dan 5.3.

Tabel 5.2.
Daftar cayley {e, a, b, c}
.         E        a        b       c
e        e        a        b        c
a        a        e        c        b
b       B        c        a        e
c        C       b        e        a

Tabel 5.3.
Daftar cayley {E, A, B, C}
.         E        A       B       C
E        E        A        B        C
A       A        E        C       B
B       B        C       A        E
C       C       B        E        A

Dari tabel 5.2. dan 5.3. dapat kita lihat adanya perpadanan satu-satu (1 – 1) antata unsur-unsur dari grup empat bilangan kompleks {1, -1, i, -i} dan grup matriks sedemikian hingga jika x perpadanan dengan x’ dan y perpadanan dengan y’ maka xy berpadanan dengan x’y’, dikatakan perpadanan tersebut sebagai mengawetkan hasilkali.
Dapat disimpulkan dari daftar cayley bahwa kedua grup tersebut struktur-strukturnya memiliki sifat yang sama atau identik, yang dinamakan isomorfik.

Definisi 5.8:
Bila (S, .) dan (T, .) adalah merupakan dua grup, maka fungsi  : S  T disebtu homomorfisma grup, bila :
(a.b) = (a) . (b),  a, b  S
bila grupgrup-grup tersebut memiliki operasi berbeda, misalnya (S,*) dan (T,o), maka fungsi  : (S,*)  (T,o) disebtu homomorfisma grup, bila :
(a * b) = (a) o (b),  a, b  S

Ada beberapa definisi khusus mengenai homorfisma adalah sebagai berikut :
Definisi 5.9:
a. Monomorfisma adalah suatu homomorfisma grup yang injektif
b. Epimorfisma adalah suatu homomorfisma grup yang surjektif
c. Isomorfisma adalah suatu homomorfisma grup yang bijektif

Definisi 5.10:
Suatu homomorfisma dari suatu grup ke dalam dirinya sendiri dinamakan suatu endomorfisma dan suat endomorfisma yang bijektif dinamakan automorfisma.

Contoh 5.12:
Misalkan (Z, +) adalah grup penjumlahan dari semua bilangan bulat. Tunjukkan bahwa (Z, +) yang didefinisikan pemetaan  : Z Z adalah (x) = 2x, x Z, adalah suatu Homomorfisma.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan sifat dari Homomorfisma:
Misalkan x,y Z, maka :
(x + y)     = 2 (x + y)
= 2x + 2y
(x + y)     = (x) + ( y)
Sehingga  adalah suatu Homomorfisma.
Dalam hal ini Homomorfisma  merupakan suatu Endomorfisma karena daerah kawan (kodomain) sama dengan daerah asal (domain), dengan kata lain pemetaan itu dari suatu Grup ke dalam dirinya sendiri.

5.4 Rangkuman

1). Grup (G, .) disebut siklik, bila ada elemen a G sedemikian hingga G = {an │n Z}. Grup (G, +) disebut siklik, bila ada elemen a G sedemikian hingga G={na │n Z}. Elemen a disebut generator dari Grup Siklik tersebut.

2). Misalkan (G,*) adalah suatu Grup dan a G, maka generator a yang membangun suatu subgroup [a] dimana [a] = G, maka Subgrup tersebut dinamakan Grup Siklik.

3). Misalkan A adalah suatu himpunan berhingga dan S(A) adalah himpunan semua pemetaan bijektif dari himpunan A pada dirinya sendiri, maka komposisi pemetaan adalah merupakan Grup Permutasi.

4). Bila a1,a2,…ar adalah unsure-unsur yang berbeda dari {1,2,3,…,n}, permutasi  n yang didefinisikan oleh :
 (a1) = a2,  (a2) = a3,…, (ar-1) = ar, (ar) = a1
Dan (x) = x bila x { a1,a2,…ar} disebut suatu siklus dari r unsure atau siklus-r

5). Suatu pemetaan  : S T dari Grup G ke Grup T disebut Homomorfisma Grup, bila :
 (a . b) =  (a) . (b), a, b S
Suatu pemetaan  : (S,*) (T,o) dari grup G ke Grup T disebut Homomorfisma Grup, bila :
 (a * b) =  (a) o (b), a, b S
6). Suatu Homomorfisma Grup yang injektif disebut Monomorfisma, suatu Homomorfisma Grup yang surjektif disebut Epimorfisma, dan suatu Homomorfisma Grup yang bijektif disebut Isomorfisma.


7). Suatu Homomorfisma dari suatu Grup ke dalam dirinya sendiri dinamakan suatu Endomorfisma dan suatu Endomorfisma yang bijektif dinamakan Automorfisma.


Followers

Copyright © Education Support. Designed by OddThemes and Seotray.com