Critical Jurnal Report - Mereview Jurnal Kebudayaan

Review Jurnal
www.ilmuberprestasi.com
Berikut ini adalah contoh atau pedoman menyusun Critical Journal Report. Critical Jurnal ini bertemakan Kebudayaan terkhusus pada budaya dalam upacara perkawinan masyarakat Nias Di Denpasar. Format penulisan berikut ini dapat anda gunakan sebagai pedoman atau contoh bagi anda dalam menulis hasil Review jurnal.

Judul
DEGRADASI BUDAYA DALAM UPACARA
PERKAWINAN MASYARAKAT NIAS DI DENPASAR
Jurnal
Jurnal Budaya
Download
download.portalgaruda.org/article.php?article=12329&val=903
degradasi
Volume dan Halaman
Volume 1 Nomor 1, Halaman : 52 – 61
Tahun
2012
ISSN
2302-7304
Penulis
Adil Niat Gulo
(Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Udayana)
Reviewer
Ariston Harefa
Tanggal Review
10 Oktober 2016

A.    Pendahuluan
Dalam bagian ini, penulis menjelaskan aspek-aspek upacara pengesahan pada upacara perkawinan menurut adat Nias yaitu upacara budaya (adat-istiadat), pemberkatan di gereja (agama), dan catatan sipil (pemerintah). Dalam jurnal ilmiah ini juga telah dijelaskan tujuan dari perkwainan sesuai dengan pernyataan dari Kontjaraningrat (1980:90) yang menegaskan bahwa perkawinan merupakan fenomena yang penting dalam kehidupan manusia, karena perkawinan tersebut bertujuan untuk mengatur seks, memberikan perlindungan kepada anak-anak yang lahir dari perkawinan, memenuhi kebutuhan akan seorang teman hidup, harta, gengsi, naik kelas dalam masyarakat, dan memelihara hubungan antar kelompok-kelompok kerabat.
       Dalam hal ini, penulis juga menjelaskan peranan penting dari perkawinan. Menurut Ardianto (2009:69), di kalangan masyarakat, adat perkawinan sebagai sarana untuk memperbaiki hubungan kekerabatan yang telah menjauh atau retak, begitu pula perkawinan ada hubungannya dengan masalah warisan, kedudukan, dan harta kekayaan.

B.     Tujuan
Tujuan penulis dalam jurnal ilmiah ini belum dipaparkan, sehingga menurut saya sebagai pembaca, pembuatan jurnal ini tergolong kurang lengkap dan sekaligus hal inilah yang menjadi salah satu kelemahan dari jurnal ini.

C.    Subjek penelitian
Subjek penelitian yang digunakan oleh penulis yakni masyarakat Nias yang bertempat tinggal atau hidup di Denpasar.

D.    Masalah
Masalah yang diangkat atau yang disajikan dalam jurnal ilmiah ini adalah mengenai degradasi budaya dalam upacara perkawinan masyarakat Nias yang terjadi di Denpasar. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam jurnal ilmiah ini, penulis mengangkat atau menyajikan masalah tersebut berhubung karena pada masa kini, upacara perkawinan khususnya upacara perkawinan adat Nias di Denpasar sudah mulai terdegradasi. Inilah yang perlu diperhatikan oleh tokoh adat dan agama. Supaya adat tersebut dikuatkan kembali sehingga generasi muda mengerti makna upacara perkawinan yang sebenarnya.
Dalam jurnal ilmiah ini juga disajikan pembahasan pendahulu mengenai pengertian perkawinan, pengertian degradasi tujuan perkawinan dan peran penting dari perkawinan yang dikemukakan penulis dari berbagai macam sumber buku. Yang mana dengan adanya pembahasan seperti ini dapat membatu para pembaca untuk mengetahui apa-apa saja yang berkaitan dengan degradasi upacara perkawinan.

E.     Metode dan Langkah Penelitian
Dalam jurnal ilmiah ini, penulis melaksanakan peneltian Denpasar dan pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada kondisi kehidupan di Denpasar yang sangat majemuk, dilihat dari aneka suku bangsa yang tinggal di Denpasar. Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
·         Data kualitatif adalah data berupa pendapat masyarakat Nias atau tokoh , pengurus paguyuban Nias yang ada di Denpasar.
·         Data kuantitatif adalah data berupa foto perkawinan, angka-angka, atau presentase.

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode pertanyaan tertutup. Pertanyaaan tertutup adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui wawancara secara langsung. Dalam jurnal ilmiah ini, penulis memilih informan ahli yaitu seorang pengurus paguyuban dan insindetal dan merupakan salah satu masyarakat Nias yang bisa memberikan keterangan yang terkait dengan penelitian ini.

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:
(1) Teknik obeservasi peneliti menggunakan observasi langsung melalui pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan budaya upacara perkawinan masyarakat Nias di Denpasar.
(2) Teknik wawancara adalah suatu proses tanya jawab antara peneliti dan informan dangan tujuan untuk mendapatkan keterangan tentang pandangan secara lisan.
(3) Studi dokumentasi yang diperlukan berupa buku, tesis, artikel dan majalah, sebagai bahan banding dalam menelaah dan menafsirkan bentuk, fungsi dan makna budaya upacara perkawinan tersebut.

F.     Hasil
Hasil dari analisis jurnal ilmiah yang berjudul “Degradasi Budaya dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Nias di Denpasar” yaitu, degradasi budaya dalam upacara perkawinan masyarakat Nias di Denpasar ini menimbulkan beberapa dampak sebagai berikut :
·         Dampak Nilai Moral.
Generasi muda sekarang ini, dalam memandang kesakralan dari upacara perkawinan sudah mulai kurang. Terbukti dalam melaksanakan perkawinan tidak lagi seperti zaman dulu di mana perkawinan  itu harus melalui upacara sakral adat dan agama. Namun pada saat ini realita yang terjadi di tengah masyarakat Nias lain,  melalui wawancara yang dilakukan dengan pak Afentis Nehe mengatakan, pada saat ini generasi muda sudah banyak yang berani kumpul kebo tanpa takut dan peduli dengan aturan adat dan agama. Dan yang lebih fatal lagi seandainya ada kebosanan pisah begitu saja tanpa ada beban moral yang dipertanggungjawabkan. Karena bagi mereka tidak ada yang mengikat dalam hubungan perkawinan yang mereka lakukan. Upacara adat, pengenalan kepada orang tua dan kerabatpun belum dilaksanakan, jadi semaunya tidak ada pihak yang menuntut.

·         Dampak Kekerabatan.
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberikan implikasi yang luas bagi semua masyarakat. Melalui wawancara dengan pak Yaaro Harefa mengatakan, pada saaat ini kebanyakan masyarakat kalau menikah dilaksanakan di gedung. Padahal melakukan upacara perkawinan di gedung berbada dengan di rumah sendiri. Kalau melaksanakan upacara perkawinan di rumah sendiri, rasa kekerabatan itu nyata. Kenapa saya katakan demikian, karena mulai dari prosesi upacara tersebut pasti ada pertemuan dengan keluarga, saling membantu untuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan dalam upacara tersebut. Bagi yang tidak bisa memberi materi maka memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan dalam prosesi upacara tersebut. Sedangkan kalau di gedung semua apa yang diperlukan sudah disiapakan dengan menyewa tenaga dalam mempersiapkan kebutuhan. Saling berbagi dan menolong sudah tidak ada lagi tetapi kekuatan materi itu yang diandalkan, sehingga kekerabatan semakin jauh.

G.    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat pembaca sampaikan dari hasil pengamatan dan pemahaman pembaca mengenai jurnal ilmiah ini yaitu tidak semua masyarakat pendukung kebudayaan menganggap bahwa degradasi budaya merupakan hal yang lumrah terjadi.
Menurut saya selaku pembaca, sepasang kekasih yang hendak membangun sebuah keluarga baru hendaknya mengikuti upacara perkawinan sesuai dengan adat, hukum dan agama yang berlaku di daerahnya masing-masing.

H.    Daftar Pustaka
Untuk bagian ini tidak ada masalah, karena pada bagian ini telah disampaikan/ dicantumkan oleh penulis sumber-sumber yang menjadi referensi bagi penulis, dalam menyusun jurnal ilmiah ini.



Baca Juga Postingan Lain Dari Blog Ini !!
Kumpulan Critical Book Report [Tersedia >50 Jenis CBR]
Critical Journal Report [Tersedia > 40 Jenis]
Contoh Laporan Mini Riset [Tersedia >25 Jenis]
Kumpulan Makalah Berbagai Jenis Tema [Tersedia >100 Jenis]

Komentar (Pendapat) pembaca mengenai jurnal ilmiah ini.

Keunggulan
Keunggulan dari jurnal ilmiah ini menurut saya selaku pembaca yakni :
ü Isi atau pokok pembicaraan dari jurnal ilmiah ini sangat bagus utuk dibahas terlebih pada zaman yang semakin moderen ini. Jurnal ini dapat digunakan sebagai saran baik bagi tokoh adat dan agama khususnya Nias supaya adat-istiadat Nias dikuatkan kembali sehingga generasi muda mengerti makna upacara perkawinan yang sebenarnya.
 Kelemahan
Kelemahan dari jurnal ilmiah ini menurut saya selaku pembaca yakni :
ü  Tujuan penulisan atau pembuatan jurnal ini tidak dipaparkan oleh penulis sehinga pembuatan jurnal ini menurut saya masih kurang lengkap.
ü  Dilihat dari segi penulisan ataupun pengetikan jurnal ini, masih terdapat beberapa kata yang salah ketik, sehingga arti dari kata yang sesungguhnya berbeda dan tidak sesuai dengan EYD.
Misalnya :
o   Pada bagian “Hasil Analisis”, tepatnya di kalimat “Supaya adat terebut dikuatkan kembali sehingga generasi muda mengerti makna upacara perkawinan yang sebenarnya.” Dari pengetikan kalimat tersebut terdapat satu kata yang tidak sesuai dengan EYD yaitu “terebut”, yang seharusnya “tersebut”.
o   Pada bagian “Dampak Kekerabatan”, tepatnya di kalimat “Hal ini kemungkinan dapat mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau secara umum berpengaruh pada sistem buudaya (Marzali, 2005: 198-199).
Dari pengetikan kalimat tersebut terdapat satu kata yang tidak sesuai dengan EYD yaitu “buudaya”, yang seharusnya “budaya”.

Followers

Copyright © Education Support. Designed by OddThemes and Seotray.com