REVIEW
JURNAL
www.ilmuberprestasi.com
Berikut ini adalah contoh atau pedoman menyusun Critical Journal Report. Critical Jurnal ini bertemakan tentang Evaluasi hasil belajar. Anda dapat memanfaatkannya sebagai pedoman bagi anda dalam memudahkan menyusun Critical Journal Report.
Berikut ini adalah contoh atau pedoman menyusun Critical Journal Report. Critical Jurnal ini bertemakan tentang Evaluasi hasil belajar. Anda dapat memanfaatkannya sebagai pedoman bagi anda dalam memudahkan menyusun Critical Journal Report.
A. Pendahuluan
Judul
|
EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBERI
UMPAN BALIK POSITIF DAN NEGATIF PADA POKOK BAHASAN PECAHAN
|
Jurnal
|
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP
PGRI Sidoarjo
|
Download
|
download.portalgaruda.org/article.php?article=12329&val=903evaluasi-hasil-belajar.html
|
Volume dan Halaman
|
Volume 2 Nomor 1, Halaman : 65 – 74
|
Tahun
|
2014
|
ISSN
|
2337-8166
|
Penulis
|
Ismiyyah Lestariningsih
( Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo
Jalan Jenggala Kotak Pos 149 Kemiri Sidoarjo)
|
Reviewer
|
Ariston Harefa
|
Tanggal Review
|
19 November 2016
|
Menurut Mehrens & Lehmann (1998:5) menyatakan bahwa evaluasi belajar adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan keputusan atau penilaian sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang telah diberikan. Maka peranan guru sangat diperlukan untuk memberikan umpan balik pada tes yang diberikan sehingga siswa tidak mengalami kendala dalam belajarnya karena ketidakpahaman terhadap materi yang di sampaikan.
Menurut R. Gagne (dalam slameto tahun
2010: 13) menyatakan bahwa ada dua definisi belajar yaitu :
1.
Belajar adalah suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah
laku.
2.
Belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
Prinsip-prinsip
belajar menurut Gestalt:
a. Belajar
berdasarkan keseluruhan
Orang berusaha menghubungkan suatu
pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin.
b. Belajar
adalah suatu proses perkembangan
Anak-anak baru dapat mempelajari dan
merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran lain.
c. Siswa
sebagai organisme keseluruhan
Siswa belajar tak hanya inteleknya saja,
tetapi juga emosional dan jasmaniahnya
d. Terjadi
transfer
Belajar pada pokoknya yang terpenting
pada penyesuaian pertama ialah memperoleh respon yang tepat.
e. Belajar
adalah reorganisasi pengalaman
Pengalaman adalah suatu interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya.
f. Belajar
harus dengan insight
Insight adalah suatu saat dalam proses
belajar dimana seseorang melihat pengertian tentang sangkut paut dan hubungan
tertentu dalam unsure yang mengandung suatu problem.
g. Belajar
bisa berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa. Hal
itu terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
h. Belajar
berlansung terus menerus.
Siswa memperoleh pengetahuan tak hanya
di sekolah juga di luar sekolah.
Hasil belajar dikemukakan oleh Briggs
(dalam Taruh, 2003:17) mengatakan bahwa hasil belajar adalah seluruh kecakapan
dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar di sekolah yang
dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar.
Dengan demikian, hasil belajar siswa dapat diperoleh guru dengan terlebih
dahulu memberikan seperangkat tes kepada siswa untuk menjawabnya. Hasil tes
belajar siswa tersebut akan memberikan gambaran informasi tentang kemampuan dan
penguasaan kompetensi siswa pada suatu materi pelajaran yang kemudian
dikonversi dalam bentuk angka-angka.
Pengertian umpan balik Menurut Robert E.
Slavin (1997):menurut Slavin, umpan balik adalah informasi tentang hasil-hasil
dari upaya belajar yang telah dilakukan siswa.
Jenis-Jenis
Umpan Balik
1. Umpan
balik positif
Menurut Kulhavy & Stock (1989)Umpan
balik positif adalah pemberian umpan balik melalui komentar tertulis dapat
diberikan pada lembar jawaban ulangan, PR, tugas, atau LKS yang dikerjakan
siswa. Guru memberikan umpan balik dengan cara menulis komentar-komentar yang
memuat informasi bagaimana seharusnya mereka menjawab soal-soal ulangan,PR,
tugas, atau LKS itu. Tidak hanya sekedar mencoret jawaban-jawaban yang salah
dengan tanda silang, tetapi menuliskan langkah-langkah atau jawaban-jawaban
yang tepat.
2. Umpan
balik negatif
Camstra,B.(1991) berpendapat bahwa umpan
balik negatif tidak akan berguna jika tidak disertai dengan proses belajar yang
kedua atau berikutnya yang mencakup usaha siswa meluruskan kesalahan atau mengisi
kekurangannya dengan memanfaatkan informasi umpan balik positif.
Umpan balik negatif biasanya berisi
komentar- komentar guru yang hanya melihat sisi kekurangan siswa tanpa ada
upaya/dorongan perbaikan. Hal ini tentunya mengurangi rasa penghargaan diri
peserta didik dan tidak memberikan dukungan untuk perbaikan dalam pembelajaran.
Prinsip-prinsip
pemberian umpan balik positif
Menurut Kulhavy & Stock beberapa
prinsip yang harus dipegang oleh guru saat memberikan umpan balikkepada siswa
adalah:
a.
Berikan umpan balik sesegera mungkin
Sebaiknya umpan balik diberikan sesegera
mungkin agar bila siswa harus memperbaiki kinerja (performa) dapat juga
dilakukannya sesegera mungkin sebelum kekeliruan/kesalahan siswa berlarut-larut
dan melekat. Begitu pula bila siswa telah menunjukkan performa yang bagus, maka
mereka akan mengerti bahwa ia harus mempertahankan performanya itu dan ia tahu
bahwa ia telah belajar dengan benar.
b.
Berikan umpan balik yang spesifik
Umpan balik yang diberikan harus
spesifik sehingga siswa mengerti apa yang dimaksud oleh guru.
c.
Berikan umpan balik sesuai tingkat perkembangan anak
Beberapa guru seringkali memberikan
umpan balik yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Misalnya, umpan
balik yang diberikan terlalu banyak pada saat bersamaan, sehingga siswa-siswa
tersebut kesulitan menanganinya.
d.
Berikan penghargaan (reward) bersama umpan balik positif
Guru sebaiknya memberikan umpan balik
positif pada performa yang sudah bagus, berikanlah sekaligus bersama-sama
dengan penghargaan (reward).
e.
Bantulah siswa untuk tetap fokus pada proses, bukan pada hasil
Guru meminta siswa mengoreksi performa
mereka melalui balikan, maka buatlah mereka tetap berfokus pada proses yang
harus mereka koreksi, bukan ingin cepat-cepat menuju hasil akhir. Yakinkan
mereka untuk benar-benar memahami dan melakukan langkah-langkah secara tepat.
Pentingnya umpan balik positif dalam
proses pembelajaran (Suherman 1998: 124)
1) Mendorong siswa untuk terus berlatih.
Pemberian umpan balik positif kepada siswa secara tidak lansung akan
memberitahu siswa bahwa latihannya selalu dilihat dan diperhatikan oleh
gurunya.
2) Membantu siswa untuk menilai
kemampuan yang tidak bisa dilihat dan dirasakannya sendiri.
3) Mencerminkan perilaku guru yang
efektif. Dalam prosesnya, umpan balikannya akan diperoleh apabila guru aktif
selama kegiatan pembelajaran. Guru harus selalu memperhatikan siswa, bergerak
untuk memantau dan mengamati aktivitas belajar yang dilakukan oleh setiap siswa
disekitar tempat belajar.
4) Mendorong guru untuk menilai seberapa
relevansi antara aspek-aspek pembelajaran dengan tingkat kemampuan siswa dalam
menguasai bahan ajar seperti yang diinginkan oleh gurunya.
B.
Tujuan
Tujuan melakukan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberi umpan balik positif dan
negatif pada pokok bahasan pecahan.
C.
Subjek
Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa.
Namun, dalam penyusunan jurnal ini tidak dijelaskan siswa dari sekolah mana
yang menjadi subjek penelitiannya. Dan hail itulah salah satu yang menjadi
kelemahan dari pembuatan jurnal ini.
D.
Masalah
Masalah yang dikaji peneliti dalam hal
ini yaitu untuk melihat apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan
pemberian umpan positif dan negative. Dan ternyata, terdapat perbedaan hasil
belajar pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan antara
siswa yang diberi umpan balik positif dan negatif dalam pembelajarannya.
E.
Metode
dan Langkah Penelitian
Metode yang digunakan peneliti dalam
melakukan penelitian eksperimen ini yaitu dengan metode kuantitatif, karena
data penelitian ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Dengan menggunakan pretest posttest group design. Hasil dari tes tersebut
dianalisis menggunakan uji T rerata dua pihak dengan bantuan SPSS 17 For
Windows dengan taraf signifikansinya 0,05. Setelah data diolah mendapatkan
hasil 0,018, karena 0,018 < 0,05 maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pemberian umpan balik positif berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa.
F.
Hasil
Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, kegiatan
pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan terdiri dari 1 kali tatap muka
di kelas dan 2 kali pertemuan untuk pretes dan postes. Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran (perlakuan) yang berbeda. Pada kelas eksperimen diberi
perlakuan dengan memberi umpan balik positif dalam pembelajarannya sedangkan
pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang diberi umpan balik negatif
dalam proses pembelajarannya.
Pada pertemuan pertama diberikan pretes
pada kedua kelas kemudian dianalisis. Setelah data di asumsikan berdistribusi
normal maka kita lanjutkan dengan uji homogenitas menggunakan uji Levene dengan
taraf signifikansi 0,05. Hasil uji Levene berupa nilai signifikansi
sebesar 0,988 untuk kelas ekperimen dan kelas kontrol karena 0,988> 0,05
jadi dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi-populasi yang
mempunyai varians yang sama atau homogen. Analisis data tes awal dilanjutkan
dengan menggunakan uji statistik parametrik. Berdasarkan hasil analisis data
tes awal kelas ekperimen dan kelas kontrol, diperoleh kesimpulan bahwa tidak
terdapat perbedaan rerata skor tes awal antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan Independent Sampel T-Test pada taraf signifikansi 0,05.
Hasil pengujian ini berupa nilai signifikansi sebesar 0,138 dimana 0,138>
0,05, yang artinya hipotesis Ho diterima.
Setelah dilakukan tes awal, pembelajaran
dilaksanakan di kedua kelas tersebut. Pembelajaran dilakukan sebanyak satu kali
pertemuan dengan topik materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan pecahan. Kelas eksperimen melaksanakan pembelajaran dengan diberi
umpan balik positif dalam pembelajarannya, sementara kelas kontrol
melaksanakan pembelajaran dengan diberi umpan balik negatif dalam
pembelajarannya. Setelah dilaksanakan pembelajaran, siswa pada kelas eksperimen
diberikan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan soal
matamatika pada operasi hitung bilangan pecahan setelah diberi umpan balik
positif dalam pembelajarannya, kemudian hasil tes akhir dianalisis seperti data
tes awal. Analisis uji homogenitas menggunakan uji Levene dengan taraf
signifikansi 0,05. Dari hasil uji Levene didapat nilai signifikansi 0.225 untuk
kedua sampel, karena 0,225> 0,05 maka dapat disimpulkan kedua sampel berasal
dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.
Analisis data tes akhir dilanjutkan
dengan menggunakan uji statistik parametrik yaituuji kesamaan dua rerata dengan
uji-t dua pihakdengan nilai signifikansinya 0,05. Dalam hal ini menggunakan uji
dua pihak dengan tujuan untuk mengetahui kelas mana yang lebih baik, terlihat
sig. (2-tailed)adalah 0,018. Karena 0,018 lebih kecil dari 0,05 maka H0
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan hasil belajar
siswa yang diberi umpan balik positif dalam pembelajarannya lebih baik daripada
kemampuan hasil belajar siswa yang memperoleh umpan balik negatif dalam
pembelajarannya.
Berdasarkan analisis terhadap data
postes telah menjawab salah satu masalah yang diajukan dalam penelitian ini
yaitu kemampuan matematika siswa yang memperoleh umpan balik positif dalam
pembelajarannya mengalami peningkatan secara signifikan. Peningkatan hasil
belajar kelas eksperimen lebih baik daripada peningkatan hasil belajar kelas
kontrol. Dengan demikian hipotesis dapat diterima, yaitu peningkatan kemampuan
matematika siswa yang memperoleh umpan balik positif dalam pembelajarannya
lebih baik daripada siswa yangdiberi umpan balik negatif dalam pembelajarannya.
Hal ini disebabkan karena siswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan
pemberian umpan balik positif dapat lebih cepat memahami konsep matematika dan
mampu memperbaiki letak kesalahan serta menemukan jawaban dari kesulitan
evaluasi yang diberikan.kualitas peningkatan kelas eksperimen bisa dilihat dari
data nilai tes yang telah di analisis dan dibandingkan dengan taraf
signifikannya.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar pada
pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan antara siswa yang
diberi umpan balik positif dan negatif dalam pembelajarannya. Secara nyata
pemberian umpan balik positif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
belajar siswa VII A SMP Avisena Kedungcangkring Jabon terbukti dengan adanya
pengambilan data berupa tes yakni pretes dan postes kemudian data hasil belajar
diolah dengan uji T dua rerata satu pihak dengan hasil 0.018karena 0.018 kurang
dari 0.05 maka H0 ditolak dengan demikian hasil belajar siswa pada pokok
bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan yang diberi umpan balik
positif dalam pembelajarannya lebih baik daripada siswa yang diberi umpan balik
negatif dalam pembelajarannya. Pemberian umpan balik positif merupakan
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
matematika.
H.
Daftar
Pustaka
Keaslian sumber yang digunakan peneliti
sangat bagus, terbukti dari daftar pustaka yang digunakan peneliti dalam hal
pembuatan jurnal penelitian ini.
Daftar Rujukan:
Arends.
R, L. (1997).Pentingnya Pemberian Umpan
Balik dalam Proses Pembelajaran.(Online)http://kumpulancoretan.blogspot.com/2007/10/pentingnya-pemberian-umpan-balik.html.
(diakses tanggal 25 Mei 2013).
Camstra,
B. (1991).Berikan dan Dapatkan Umpan
Balik. (Online)
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2013/03/18/berikan-dan-dapatkan-umpan-balik.
(diakses tanggal 25 Mei 2013).
Eggen
& Kauchak. (1994).Pentingnya
Pemberian Umpan Balik dalam Proses Pembelajaran.(Online)http://kumpulancoretan.blogspot.com/2007/10/pentingnya-pemberian-umpan-balik.html.
(Diakses tanggal 25 Mei 2013)
Kulhavy
& Stock. (1989).Prinsip-Prinsip
Pemberian Feedback yang Efektif . (Online)
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/02/feedback-balikan-motivasi-belajar.html.
(diakses tanggal 25 mei 2013). Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto,
N. (2010). Prinsip-Prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slavin.
R, E. (1997). Pentingnya Pemberian Umpan
Balik dalam Proses Pembelajaran. (Online)
http://kumpulancoretan.blogspot.com/2007/10/pentingnya-pemberian-umpan-balik.html.
(diakses tanggal 25 Mei 2013).
Russefendi.
(2005). (Online) http://digilib. unpas.ac.id/download.php?id=1464. (diakses
tanggal 6 juni 2013).
Slameto.
(1998). Evaluasi pendidikan. Jakarta:
Bina Aksara
Komentar
(Pendapat) pembaca mengenai jurnal ilmiah ini.
A.
Keunggulan
Setelah membaca dan menelaah isi dari
jurnal ini, saya sebagai pembaca memberi tanggapan bahwa jurnal ini mempunyai
kelebihan dari segi pembahasan isi. Jurnal ini dibuat dengan melakukan suatu
penelitian tentang adanya perubahan yang terjadi pada hasil belajar siswa
setelah menerapkan umpan balik baik itu umpan balik positif maupun umpan balik
negative. Hal ini menjadi suatu pembelajaran bagi masyarakat pada umumnya dan
para guru khususnya tentang bagaimana metode yang baik mengajar supaya para
siswa memperoleh nilai hasil belajar yang baik atau memuaskan
B.
Kelemahan
Setelah membaca dan menelaah isi dari
jurnal ini, saya sebagai pembaca memberi tanggapan bahwa jurnal ini mempunyai
kelemahan di antaranya sebagai berikut :
1. Dalam
pembuatan jurnal ini, pemaparan tentang populasi dan sampel yang digunakan
peneliti tidak dijelaskan secara mendetail
2. Pembahasan
isi dari penelitian yang dimuat dalam jurnal ini masih tergolong dangkal
C.
Saran
Setelah membaca dan menelaah isi dari
jurnal ini, saya sebagai pembaca memberikan saran bagi kita para calon peserta
didik maupun guru, agar lebih bijak lagi tentang bagaimana cara supaya bakat
atau kecerdasan dari diri seorang siswa bisa keluar yang nantinya akan menjadi
suatu perubahan positif bagi diri siswa.