BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sehubungan dengan diterapkannya kurikulum KKNI pada Universitas Negeri
Medan, para mahasiswa/i dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide
dan kreativitasnya. Dalam Critical Book Report ini mahasiwa dituntut untuk
mengkaji dan mengkritisi sebuah buku, dimulai dengan membaca lalu meringkas
menjadi satu kesatuan yang utuh selanjutnya dibandingkan dengan buku yang lain
untuk dikritisi termasuk didalamnya mengkritisi kelemahan dan keunggulan dari
buku.
Dalam critical book report ini saya melakukan kajian tentang sebuah buku
dengan judul PSIKOLOGI PENDIDIKAN dimana
saya dituntut untuk dapat meringkas, memahami isi buku, dan menelaah akan
kelemahan dan keunggulan buku ini berdasarkan buku pembanding yaitu buku yang
berjudul PSIKOLOGI PENDIDIKAN BERBASIS ANALISIS EMPIRIS APLIKATIF.
Selain karena alasan diatas, sebagai seorang calon pendidik haruslah mengerti hakikat psikologi pendidikan. Dimana pendidikan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sedangkan psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan tepat. Karena itu pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidiikan adalah hal yang perlu dan penting bagi seorang pendidik ataupun calon pendidik. Mengingat setiap orang pada suatu saat tentu melakukan perbuatan mendidik, maka pada hakikatnya psikologi pendidiikan itu dibutuhkan oleh setiap orang.
1.2 Tujuan
Critical book report ini, bertujuan untuk :
1) Mengulas (menelaah) isi
buku;
2) Melatih untuk berpikir
kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari sebuah buku;
3) Membandingkan akan kebenaran
isi buku terhadap buku pembanding, termasuk didalamnya akan kekuatan dan
kelemahan isi buku.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dalam critical book report ini yaitu:
1) Mahasiswa mengetahui dan
memahami isi buku;
2) Mahasiwa memperoleh ilmu dan
pengetahuan yang lebih psikologi pendidikan;
3) Mengetahui akan keunggulan
dan kelemahan sebuah buku dibandingkan dengan buku pembanding; dan
4) Menumbuhkan kekreativan dan
berpikir kritis dalam menelaah sebuah buku.
Baca Juga Postingan Lain Dari Blog Ini !!
Kumpulan Critical Book Report [Tersedia >50 Jenis CBR]
Critical Journal Report [Tersedia > 40 Jenis]
Contoh Laporan Mini Riset [Tersedia >25 Jenis]
Kumpulan Makalah Berbagai Jenis Tema [Tersedia >100 Jenis]
BAB 2
ISI BUKU
2.1 Informasi Bibliography
Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Penulis : Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D.
Tahun Terbit : 2006
Tempat Terbit : Jakarta
Penerbit : RajaGrafindo
Cet/ Edisi : Edisi V Cet 14
Ukuran : 13 cm x 21 cm
Banyak Halaman : xvi + 354 hlm
ISBN : 979-421-081-x
Dengan buku pembanding:
Penulis : Prof. Dr.
Syamsul Bachri Thalib, M.Si.
Tahun Terbit : 2010
Tempat Terbit : Jakarta
Penerbit : KENCANA
Cet/ Edis : Edisi 1 Cet 2
Ukuran : 15 cm x 23 cm
Banyak Halaman : xii + 318 hlm
ISBN :
978-602-8730-11-2
2.2 Isi/Ringkasan Buku
BAB I PENDAHULUAN
A. PERLU DAN PENTINGNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pendidikan adalah masalah setiap orang dari dulu hingga sekarang dan
waktu yang akan datang. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami
sesama manusia dengan tujuan untuk tujuan dapat memperlakukannya dengan lebih
tepat. Mengingat setiap orang pada sesuatu saat tenti melalukan perbuatan
mendidik, maka pada hakikatnya psikologin pendidikan itu dibutuhkan oleh setiap
orang.
B. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pada hakikatnya inti persoalan psikologis terletak pada anak didik, sebab
pendidikan adalah perlakuan pada anak didik dan secara psikologis perlakukan
ini harus selaras mungkin dengan keadaan anak didik. Selain itu masih terdapat
beberapa masalah khusus yang juga perlu penyorotan secara psikologis, seperti
pendidikan orang dewasa, kesehatan mental, serta bimbingan konseling, materi
yang dipakai, evaluasi hasil pendidikan, dan sebagainya.
C. SISTEMATIKA ISI BUKU
Yang akan disajikan dalam buku ini adalaj studi psikologis, yaitu studi
tentang aktivitas individu-individu dalam proses pendididkan dengan anak didik
sebahai pusatnya. Adapun soal-soal psikologi yang berperan dalam proses
pendidikan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
o Kelompok pertama yang
bersumber pada peninjauan inividual dalam statusnya sebagai anak didik.
o Kelompok kedua bersumber
pada peninjauan individu dalam proses pendidikan.
o Kelompok ketiga akan
mencakup berbagai soal yang belum dibicarakan
di atas.
BAB II SIFAT-SIFAT UMUM AKITIVITAS
MANUSIA
A. PERHATIAN
Perhatian adalah pemusatan tangan naga psikis setuju kepada suatu objek.
Perhatian juga merupakan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktivitas yang dilakukan.
Macam-macam perhatian:
a. Atas dasar intensitasnya
yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau
pengalaman batin maka dibedakan menjadi perhatian intensif dan perhatian tidak
intensif.
b. Atas dasar cara timbulnya
perhatian dibedakan menjadi perhatian spontan dan perhatian sekehendak.
c. Atas dasar luasnya objek
yang dikenai perhatian-perhatian di bedakan menjadi perhatian terpencar dan
perhatian terpusat.
Hal-hal yang menarik perhatian
a. Dipandang dari segi objek
hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya atau hal yang
menarik perhatian adalah hal yang lain dari yang lain.
b. Dipandang dari subjek yang
memperhatikan hal yang menarik perhatian adalah yang sangat bersangkut paut
dengan pribadi si subjek.
B. PENGAMATAN
Manusia mengenal dunia baik dirinya sendiri maupun dunia sekitar tempat
yang berada dengan melihat mendengar membau dan mencecap. Cara mengenal objek yang demikian itu disebut
mengamati sedangkan melihat mendengar dan seterusnya disebut modalitas pengamatan.
1) Penglihatan
Menurut objeknya penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu
melihat bentuk, melihat dalam, dan melihat warna.
2) Pendengaran
Pendengaran adalah menangkap bunyi atau suara dengan indra pendengaran.
Oleh karena itu bunyi dapat berfungsi sebagai tanda sebagai lambang dan sebagai
pendukung arti.
3) Rabaan
Istilah raba mempunyai dua arti yaitu meraba sebagai sebuah perbuatan
aktif yang meliputi juga indera keseimbangan atau kinestesi, dan pengalaman raba secara pasif yan melingkupi
pula beberapa indera atau perempuan lain.
4) Pembauan
Arti psikologis bau dan pembaruan masih sedikit sekali diteliti oleh para
ahli. Semua bau berpengaruh terhadap aktivitas yang dilakukan oleh subjek yang
membawa bau bau tersebut.
5) Pencecapan
Dalam kehidupan sehari-hari variasi rasa cacapan itu dibedakan menjadi
banyak sekali akan tetapi indera pencecap utama hanya peka terhadap empat macam
rasa pokok yaitu manis, asam, asin, dan pahit.
C. TANGGAPAN DAN VARIASINYA
Tanggapan biasanya didefinisikan sebagai bayangan yang tinggal dalam
ingatan setelah kita melakukan pengamatan. Linschoten mengemukakan bahwa
menanggap adalah melakukan kembali sesuatu perbuatan atau melakukan sebelumnya
sesuatu perbuatan tanpa hadirnya objek fungsi primer yang merupakan dasar dari
modalitas tanggapan itu.
Variasi tanggapan yaitu bayangan pengiring dan bayangan eidetik. Bayangan
pengiring adalah bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu
warna.bayangan eidetik adalah bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga
menyerupai pengamatan.
Tanggapan memainkan peranan penting dalam belajarnya atau berkembangnya
anak didik karena itu seyogianyalah tanggapan tersebut dikembangkan dan
dikontrol sebaik-baiknya.
D. FANTASI
Fantasi didefinisikan sebagai daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan
baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada dan tanggapan baru
itu tidak harus sesuai dengan benda-benda yang ada.secara garis besar fantasi
dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu fantasi tak disadari dan fantasi
disadari.
Dalam kehidupan sehari-hari fantasI ternyata sangat besar gunanya antara
lain fantasi memungkinkan orang menempatkan diri dalam hidup kepribadian orang
lain, fantasi memungkinkan orang untuk menyelami sifat-sifat kemanusiaan pada
umumnya, fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari ruang dan waktu,
fantasi memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi,
fantasi memungkinkan orang untuk menyelesaikan konflik real secara imajiner,
dan fantasi memungkinkan manusia untuk menciptakan sesuatu yang dikejar. Dari
beberapa hal yang dikemukakan itu nyata lah bahwa merupakan keharusan bagi para
pendidik untuk menaruh perhatian besar terhadap masalah fantasi.
E. INGATAN
Tiga aspek dalam berfungsinya ingatan yaitu mencamkan yaitu menerima
kesan-kesan menyimpan kesan-kesan dan memproduksi kesan-kesan.jadi definisi
ingatan adalah kecakapan untuk menerima menyimpan dan memproduksi kesan pesan.
Mengingat dan lupa biasanya juga ditunjukkan dengan satu pengertian saja yaitu
reaksi karena kedua hal tersebut hanyalah memandang hal yang satu dan sama dari
segi yang berlainan. Hal yang diingat adalah hal yang tidak dilupakan dan hal
yang dilupakan adalah hal yang tidak diingat.
Reproduksi adalah pengaktifan kembali hal-hal yang telah dicamkan dalam
reproduksi ada dua bentuk yaitu mengingat kembali dan mengenal kembali.
Asosiasi adalah hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang
lainnya dalam jiwa menurut ahli-ahli psikologi asosiasi antara tanggapan-tanggapan
itu adalah ada semacam kekuatan halus yang menyebabkan bahwa bila salah satu
dari tanggapan-tanggapan itu masuk ke dalam kesadaran maka tanggapan itu
memanggil tanggapan yang lain dan membawanya ke dalam kesadaran.
Penyelidikan psikologis tentang ingatan telah cukup banyak dilakukan oleh
para ahli dan hasilnya banyak yang langsung bersangkut paut dengan soal
belajar.
F. BERPIKIR
Berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan dimana subjek yang
berpikir pasif. Menurut plato berpikir adalah berbicara dalam hati. Berpikir
adalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya.
Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah yaitu satu
pembentukan pengertian dua pembentukan pendapat dan 3 penarikan kesimpulan. Dan
dalam hal berpikir banyak psikologi pikir yang mencoba menafsirkan apa yang
dimaksud dengan berpikir.
Jauh daripada sikap ingin mengagung-agungkan akal atau pikir kiranya
dapat diterima bahwa pikiran mempunyai kedudukan yang boleh dikata menentukan
karena itu kewajiban kita para pendidik disamping mengembangkan aspek-aspek
lain dari pada anak-anak didik kita untuk memberikan bimbingan sebagainya dalam
pengembangan pikiran itu. Penggunaan diagram peta bagan intisari sering sangat
membantu dalam berpikir karena itu latihan untuk dapat mempergunakan dan
membuat alat-alat bantu tersebut sehingganya dikembangkan pada anak didik.
G. PERASAAN
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat
subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami
dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan umumnya
bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena
mengamati menanggap menghayalkan mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu. Bigot
dengan kawan-kawannya telah memberikan iktisar mengenai macam-macam perasaan
itu ya kiranya sangat berguna sebagai rangka pembicaraan.adapun iktisar
tersebut adalah sebagai berikut perasaan terbagi atas dua yaitu perasaan rendah
atau jasmani dan perasaan luhur atau rohaniah. Perasaan rendah atau jasmaniah
terbagi atas dua yaitu perasaan indriah dan perasaan vital. Sedangkan perasaan
luhur atau rohaniah di bagi atas 6 yaitu perasaan intelektual perasaan
kesusilaan perasaan keindahan perasaan sosial perasaan harga diri dan perasaan
keagamaan.
Perasaan melatarbelakangi dan mendasari aktivitas aktivitas manusia
karena itu dalam memberikan pendidikan seharusnya diusahakan adanya perasaan
yang dapat membantu pelaksanaan upaya yang sedang dilakukan itu.
H. MOTIF-MOTIF
Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Aktivitas
yang didorong oleh motif intrinsik ternyata lebih sukses daripada yang didorong
oleh motif ekstrinsik karena itu alangkah baiknya kalau dapat ditimbulkan
seluas mungkin motif intrinsik itu pada anak-anak didik kita. Sedapat mungkin
harus kita hindarkan sugesti sugesti negatif dan kita gunakan sugesti sugesti
positif. Persaingan yang sehat, baik antar individu maupun antar kelompok dapat
meningkatkan motif untuk belajar.diskusi yang terbimbing mengenai aspirasi yang
dikehendaki juga sangat baik untuk memperkembangkan motif itu.
BAB III SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA
Berpangkal pada kenyataan bahawa kepribadian manusia sangat
bermacam-macam, maka para ahli psikolgoli berusaha mengemukan teori tentang
kepribadian yaitu sebagai berikut:
A. TEORI TIPOLOGI
1) Teori Hippocrates-Galenus
Hippocrates berpendapat bahawa di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat
yang didukung oleh cairan-cairan yang ada dalam tubuh yaitu:
Sifat kering didukung oleh
cholc,
Sifat basah didikung oleh
melanchole,
Sifat dingin didukung oleh
phlegma, dan
Sifat panas didukung oleh
sanguis.
Sifat kejiwaan tertentu yang
khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh
gelenus disebut temperamental.
2) Tipologi Mazhab Italia dan
Mazhab Perancis
a) Tipologi Mazhab Italia
Berdasarkan atas data-data yang diperoleh oleh degiovani, serta hukum
deformasi yang dirumuskan oleh degiovani, viona dalam penyelidikannya
menemukan, bahwa ada tuga macam tipe manusia berdasarkan atas keadaan tubuhnya,
yaitu:
(i) Mucrosplanchnis:
ukuran-ukuran menegak relatif dominan, sehingga orangnya kelihatan tinggi
jangkung.
(ii) Macrosplanchnis:
ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominan, sehingga orangnya kelihatan pendek
gemuk.
(iii) Normosplanchnis:
ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang; sehingga orang kelihatan seimbang.
b) Tipologi Mazhab Perancis
Mazhab perancis yang dipimpin oleh siguad berpendapat, bahwa keadaa serta bentuk tubuh manusia serta kelainnya
itu pada pokoknya ditentukan oleh sekitar atau lingkungan.
3) Tipologi Kretschmer
a) Tipe-tipe Manusia Menurut
Keadaan Jasmaninya
Kretschmer menggolongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat yaitu:
1) tipe piknis, 2) tipe leptosom, 3) tipe atletis, 4) tipe displatis
b) Tipe-tipe Manusia Menurut
Temperamennya
Menurut tempramennya manusia dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
tipe schizothym (cenderung menutup diri sendiri) dan tipe cyklothym (mudah
kontak dengan dunia luar)
c) Hubungan Antara Keadaan
Jasmani Dan Temperamen
(1) orang yang berkonstitusi
piknis kebanyakan bertempramen cyklothym,dan
(2) orang yang berkonstitusi
leptosom, atletis, dan displastis krebanyakan bertemperamen schizothym.
4) Teori sheldon
Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu terdiri dari
komponen-komponen. Menurut sheldon, kepribadian mengandung tiga kelompok
komponen-komponen, yaitu: (a) komponen-komponen
jasmanian, (b) komponen-komponen tempramen, dan (3) komponen-komponen
psikiatris.
5) Beberapa Tipologi yang
Berdasarkan Keadaan Kejiwaan Semata-Mata
a) Tipologi Plato
Membedakan ada tiga bagian jiwa, yaitu: (1) pikiran (logos), (2) kemauan (thumos),
dan (3) hasrat (epithumid)
b) Tipologi Queyrat
Queyrat menysusn tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, yaitu
daya-daya kognitif, afektif, dan konatif.
c) Tipologi Malapert
Malapert menggolongkan manusia atas dasar dominasi daya-daya tertentu.
Pendapat malapert itu dpaat diikhtisarkan sebagai berikut: (1) tipe
intelektual, (2) tipe afektif, (3) tipe volunter, dan (4) tipe aktif.
6) Tipologi Heymans
Heymans berpendapat, bahawa manusia itu sangat berlainan kepribadiannya.
Adapun yang dipakainya sebagai dasar penggolongan ialah tiga macam kualitas
kejiwaan, yaitu: (a) emosipnalitas, (b) proses pengiring, dan (c) aktivitas.
7) Tipologu Spranger
Spranger merupakan tokoh psikologi yang berdasarkan ilmu pengetahuan
kerohanian. Ia mengemukakan ada dua macam roh yaitu roh subjektif atau roh
individual, dan roh objektif atau roh supra individual, yang keduanya juga
saling berhubungan. Tipe manusia terbagi atas enam yaitu: (1) manusia teori,
(2) manusia ekonomi, (3) manusia estetis, (4) manusia agama, (5) manusia
sosial, (6) manusia kuasa.
B. BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI CARA PENDEKATAN LAIN
1) Psikoanalisis Teori Sigmund
Freud
Teori kepribadian Freud dapat diikhtisarkan dalam rangka struktur,
dinamika, dan perkembangan kepribadian.
2) Psikologi Analitis, Teori
Carl Gustav Jung
Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu: alam sadar
(kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar; dan
alam tak sadar (ketidaksadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuian terhadap
dunia dalam yaitu batin sendiri.
3) Individual Psychologie,
Teori Alfred Adler
Pengertian pokok yang dipergunakan Alder yaitu:
Individualitas sebagai pokok
persoalan
Pandangan teleologis
Dua dorongan pokok
Rasa rendah diri dan
kompensasi
BAB IV SIFAT-SIFAT KHAS INDIVIDU
YANG LAIN: MASALAH INTELIGENSI
A. SIFAT HAKIKAT INTELIGENSI
Para ahli psikologi yang mula-mula membahas sifat hakikat inteligensi memakai
metode filsafar, yaitu mereka menyusun definisi mengenai intelogensi atas dasar
pemikiran spekulatif-logis. Namun sepanjang pengalaman penulis tidaklah ada
hubungan antara teori dengan pengukuran intelegensi yang diajukan oleh seorang
ahli. Tidak ada satu konseppun yang dapat menjelaskan inteligensi secara
tuntas, tiap kosnepsi masih meninggalkan masalah yang belum terselesaikan.
B. PENGUKURAN INTELIGENSI
1) Perkembangan Tes Inteligensi
Pada Umumnya
Secara garis besar perkembangan tes inteligensi melewati empat fase
yaitu:
(i) fase persiapan, dimana para
ahli sedang mencari/berusaha mendapatkan test inteligensi.
(ii) fase naif, dimana orang
menggunakan tes intelegensi tanpa koreksi.
(iii) fase mencai tes yang bebas
dari pengaruh kebudayaan.
(iv) fase kritis, dimulai
kira-kira tahun 1950 sampai sekarang.
Kelemahan tes inteligensi yaitu:
test inteligensi tergantung
kepada kebudayaan.
tes inteligensi hanya cocok
untuk jenis tingkah laku tertentu.
tes inteligensi hanya cocok
untuk tipe kepribadian tertentu.
perbandingan kecerdasan atau
IQ yang merupakan hasil yang ditunjukkan oleh tes inteligensi tidaklah
semata-mata tergantung kepada keturuan atau dasar.
perbandingan kecerdasan atau
IQ seseorang tidak konstan.
dalam penggolongan manusia
menurut IQnya biasanya diikuti suatu pedoman, yang sebenarnya harus diterima
dengan hati-hati.
tes inteligensi itu sendiri
masih mengandung kekeliruan (qalaf).
2) Perkembangan Tes Inteligensi
Pada tahun 1890-an Alferd Binet telah melakukan usaha-usaha ke arah
penyusunan tes inteligensi. Hasil pertama dari usaha binet dikeluarkan pada
tahun 1905. Hasil usaha lanjutan diterbitkan tahun 1908. Dan terus dikembagkan
sampai kembali diterbitkan tahun 1911, beberapa setelah kematiannya. Hingga
saat ini hasil temuan Binet ini terus berlanjut dikembangkan oleh para ahli.
Dalam perkembangan tes inteligensi Wechsler juga berusaha mengembangkan
tes inteligensi dengan skala khusus untuk orang dewasa yang mempergunakan skala
nilai. Perkembangan intelegensi terutama terjadipada masa kanak-kanak perubahan
itu berlangsung dengan cepat sampai umur 13 atau 15 tahun dan sesudah itu
berlangsung dengan lambat. Terutama pada ke anak-anak yang masih sangat muda
pengaruh intelegensi terhadap sukses atau gagalnya belajarnya seseorang adalah
besar. Perbedaan-perbedaan dalam intelegensi menunjukkan perbedaan-perbedaan
kemungkinan yang dimiliki oleh anak-anak didik kita. Untuk keperluan pemberian
bimbingan umumnya diperlakukan pengetahuan mengenai intelegensi anak yang akan
diberi bimbingan itu baik itu bimbingan mengenai pemilihan pemilihan pekerjaan
bimbingan mengenai pemilihan sekolah yang akan ditempuh maupun
bimbingan-bimbingan yang lainnya.
BAB V PERBEDAAN-PERBEDAAN DALAM
BAKAT
A. APAKAH BAKAT ITU?
Pendapat ahli tentang bakat adalah berbeda-beda. Rumusan-rumusan yang
berbeda tersebut merupakan penyorotan masalah bakat dari segi yang berbeda dan
saling melengkapi. Orientasi yang lebih luas mengenai berbagai pendapat tentang
bakat menunjutkkan, bahwa analisi tenyang bakat selalu merupakan analisis
tentang tingkah laku.
Variasi bakat timbul karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan
intensitas faktor-faktor tersebut. Variasi inilah yang harusnya kita kenal
seawal mungkin.
B. BAGAIMANA CARA KITA MENGENAL BAKAT SESEORANG?
Prosedur yang biasa dilakukan adalah:
Melakukan analisis jabatan
atau analisis lapangan studi untuk menentukan faktor apa saja yang diperlukan
supaya orang dapat berhasil dalam lapangan tersebut.
Dari hasil analisi dibuat
pencandraan jabatan
Dari pencandraan jabatan itu
diketahui perayaratan apa yang harus dupenugi supaya individu dapat lebih
berhasil dalam lapangan tertentu
Dari persyaratan itu sebagai
landasan disusun alat pengungkapannya (alat pengungkap bakat), yang biasanya berwujud
tes.
BAB VI PERKEMBANGAN INDIVIDU
A. APAKAH PERKEMBANGAN ITU?
Pendapat atau konsepsi perkembangan dapat kita golongkan menjadi tiga
golongan, yaitu:
(1) konsepsi-konsepsi para ahli
yang mengikuti aliran asosiasi yang berpendapat bahwa perkembangan itu adalah
proses asosiasi (secara sistematis).
(2) konsepsi-konsepsi para ahli
yang mengikuti aliran Gestalt dan Neo-Gestalt yang berpendapat bahwa
perkembangan adalah proses diferensiasi (keseluruhan).
(3) konsepsi-konsepsi para ahli
yang mengikuti aliran sosiologisme yang berpendapat bahwa perkembangan adalah
proses sosialisasi.
B. FAKTOR-FAKTOR APAKAH YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ITU?
Pendapat tentang faktor yang mempengaruhi perkembangan terbagi atas tiga
yaitu:
(1) pendapat ahli-ahli yang
mengikuti aliran Nativisme, yang berpedapat bahwa perkembangan individu
semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
(2) pendapat ahli-ahli yang
mengikuti aliran Empirisme, yang berpedapat bahwa perkembangan individu
semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan.
(3) pendapat ahli-ahli yang
mengikuti aliran Konvergensi, yang berpedapat bahwa perkembangan individu
semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor pembawaan sejak lahir dan lingkungan
dimana keduanya memiliki peranan yang penting.
C. BAGAIMANAKAH SIFAT-SIFAT ANAK-ANAK PADA MASA-MASA TERTENTU DALAM
PERKEMBANGAN TERSEBUT?
Perkembangan merupakan hal yang dinamis yang dibekan atas fase atau
periode tertentu, yaitu sebagai berikut:
(1) periodisasi-periodisasi yang
berdasar biologis,
(2) periodisasi-periodisasi yang
berdasar didaktis, dan
(3) periodisasi-periodisasi yang
berdasar psikologis.
Pada masa ini pribadi pendidik sangat langsung mempengaruhi perkembangan
pendirian hidupnsi remaja, karena itu segala sikap, tingkah laku dan
perbuatannya haruslah benar-benar dapat dipertanggungjawabkan jika dipandang
dari segi pendidikan.
BAB VII PERUBAHAN KARENA BELAJAR
A. PENDAHULUAN
Belajar dan mengajar dapat dikatakan sebagai tindak pelaksaan usaha
pendidikan, adalah masalah setiap orang. Oleh karena itu perlu dan pebting
menjelasakan dan merumuskan masalah belajar itu supaya kita dapat menempuhnya
dengan lebih efisien, seefektif mungkin.
Ahli-ahli psikologi memegang peran utama dalam mengupas masalah belajar.
Banyak ahli psikologi yang secara eksplisit menyatakan bahwa masalah belajar
itu merupakan hal yang sentral dalam oembahasan atau teorinya.
B. APAKAH BELAJAR ITU?
Perbuatan belajar itu adalah bermacam-macam. Para ahli mengemukankan
teori tentang belajat yang dapat disimpulkan dalam hal-hal pokok yaitu sebagai
berikut: bahwa belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada pokoknya
adalah didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena adanya
usaha.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Ada banyak faktor belajar yang dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
(1) Faktor yang berasal dari luar
diri pelajar, dan ini masij lagi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
faktor-faktor nonsosial dan faktor-faktor sosial
(2) faktor-faktorbyang berasal
dari dalam diri si pelajar, yang dibagi dalam dua golongan, yaitu faktor
fisiologis dan faktor sosial
D. BAGAIMANA BELAJAR ITU TERJADI? BEBERAPA KONSEPSI ATAU TEORI
BELAJAR
Perumusan yang secara jelas tentang belajar mulamula didapat dari para
ahli psikologi skolastik, yang kemudian dilanjutkan oleh ahli-ahli psikologi
golongan kontra reformasi. Selanjutnya kita dapatkan perumusan yang lebih jelas
lagi pada para ahli psikologi daya dan Herbary dan lain-lqin ahli psikologi
asosiasi. Semua konsepsi yang dikemukanan itu disusun atas dasar pemikiran
spekulatif. Kemudian dengan munculnya Ebbinghaus psikologi belajar memasuki
babakk baru, yaitu masa eksperimental; dan semua trori yang disusun sesudaj itu
adalah teori-teori yang didasarkan pada penemuan eksperimental. Secara singkat
dewasa ini teori belajar dibagi atas dua golongan, yaitu teori yang bersifat
molecular dan moral dengan lima perbidaan sebagai berikut:
(i) Teori molecular
environmentalistis versus nativisme. Ahli moleculer berpendapat bahwa
perkembangan tingkah laku tergantung kepada belajar, sedangkan ahli nativisme
berpendapat bahwa perkembangan tingkah laku tergantung kepada pengaturan
obejk-objek yang dilihat kini.
(ii) Teori molecular mementingkan
bagian-bagian, teori molar mementingkan keseluruhan.
(iii) Teori molecular mementingkan
reaksi, teori molar mementingkan kognisi.
(iv) Teori molecular mementingkan
mekanisme, teori molar mementingkan dynamic aquilibrium.
(v) Teori molecular bertinjauan
histori, teori molar bertinjauan kekinian.
BAB VIII PENILAIAN HASIL-HASIL
PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Masalah penilaian hasil-hasil pendidikan bukanlah masalah baru. Ujian
adalaj cara yang paling umum dilakukan dalam usaha tersebut. Maksud penilaian
hasil-hasil pendidkan itu ialah untuk mengetahi pada waktu dilakukan penilaian
itu sendiri sejaih manakah kemajuan anak didik. Hasil dari tindakan mengadakan
penilaian itu lalu dinyatakan dalam suatu pendapat yang perumusannya
bermacam-macam.
Fungsi penilaian dalam proses pendidikan yaitu secara psikologis anak
menjadi tau sudah sejauh mana hasil proses belajarnya dan pendidik mengetahui
kemajuan peserta didiknya. Secara didaksi berfungsi agar peserta didik
mengetahui kemajuannya dan berpengaruh baik dalam hal yang akan dikerjakan
selanjutnya, disamping itu peserta didik juga mengetahui dimana kegagalannya.
Secara didaksi guru mengetahui hasil pekerjaannya sendiri. Secara administratif
dengan adanya penilaian yang rumusan terakhirnya berwujud rapor itu, maka dapat
dipenuhi berbagai kebutuhan administrasi.
B. TEKNIK PENILAIAN
Syarat penilaian yang baik adalah test harus reliable, valid, objektif,
diskriminatif, comprehensif, dan harus mudah digunakan. Secara garis besar ada
dia macam bentuk penilaian, yaitu tes objektif dan tes subjektif atau yang
biasa juga disebut essay examination.
Bebrapa cara atau bentuk tes itu masing-masing mempunya kebaikan dan
kelemahan, pendidik harus tidak memutlakkan salah satu saja dan menolak yang
lain.
C. STATISTIKA SEDERHANA
Statistika merupakan teknik untuk mrngolah dan menyimpulkan data
kuantitatif. Data kuantitatif dibedakan atas data nominal, data ordinal, data
rasio, dan data interval.
Supaya data lebih mudah dipahami maka dapat dibuat tabel frekuensi dan dapat
diukur tendensi sentralnya seperti mean, median, dan modus. Data penilai yang
sudah ada dengan statistik dapat diukur sebaran atau variansinya serta korelasi
atau hubungan yang ada dengan pengolahan data statistika yang ada.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan
Jika dibandingkan buku PSIKOLOGI PENDIDIKAN karya Drs. Sumadi Suryabrata,
B.A., M.A., Ed.S., Ph.D. dengan buku PSIKOLOGI PENDIDIKAN BERBASIS ANALISIS
EMPIRIS APLIKATIF karya Prof. Dr. Syamsul Bachri Thalib, M.Si., maka kelebihan
buku karya Drs. Sumadi Suryabrata dibandingkan buku karya Prof. Dr. Syamsul
Bachri adalah sebagai berikut:
a. Secara keseluruhan buku ini
memuat banyak hal tentang pendidikan tanpa menganaikan pentingnya psikologi
bagi pendidikan tersebut.
b. Buku ini lebih banyak memuat
tentang pendapat para ahlinya mengingat psikologi pada umumnya adalah teori dan
konsep yang telah dikemukanan para ahli dan pengaplikasiannya saat ini.
c. Pemabahasan dibuku ini
memuat semua realita yang sedang terjadi dalam dunia pendidikan, mununjukkan
kemuktahiran isi buku dengan kondisi pendidikan saat ini.
d. Buku ini memberikan
kelemahan dan perhatian khusus dalam beberapa bab, hal ini ditunjukkan agar
pembaca mampu mempertimbangkan setiap perbocaan yang akan dilakukan.
e. Disetiap akhir bab, buku ini
memberikan bantuan berupa catatan praktis seperti sebuah rangkuman yang berisi
peringatan serta saran-saran yang berguna bagi pendidik.
3.2 Kelemahan
Sementara kekurangan buku karya Drs. Sumadi Suryabrata dibandingkan buku
karya Prof. Dr. Syamsul Bachri adalah sebagai berikut:
a. Bahasa yang digunakan
terlalu tinggi sehingga pembaca mengalami kesulitan dalam memahaminya.
b. Basaha yang digunakan
berbelit-belit, seperti banyak menggunakan penggulangan kata.
c. Secara keseluruhan buku ini
hanya membahas tentang pendidikan secara umum tidak spesifik tentang kondisi
pendidikan.
d. Buku ini lebih sedikit
pembahasannya dibandingkan dengan buku pembanding dan tidak lebih spesifik
bahasannya dibandingkan dengan buku pembanding.
e. Terlalu banyak pendapat para
ahli sehingga mengurangi ketampakan teori yang harusnya diciptakan oleh
penulis.
Lihat Juga!
Lihat Juga!
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam mengkritik buku ini saya memperoleh pengetahuan baru yang dapat
saya simpulkan sebagai berikut:
• Psikologi adalah ilmu
pengatuhan uang berusaha memahami sesama manusia dengan tujuan untuk dapat
memperlakukannya dengan tepat. Dan
pendidikan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Karena itu pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidiikan
adalah hal yang perlu dan penting bagi semua orang secara khusus seorang
pendidik ataupun calon pendidik demi terwujudnya peserta didik yang cerdas dan
cakap melalui perkembangan dan proses belajarnya.
• Sementara dari hasil yang
saya kritik saya menemukan keunggalan dari buku ini yaitu ditulis dengan baik
karena mengandung banyak pendapat para
ahli, menjelaskan kelemahan secara khusus, dan disetiap akhir bab, buku ini
memberikan bantuan berupa catatan praktis seperti sebuah rangkuman yang berisi
peringatan serta saran-saran yang berguna bagi pendidik. Dan menyadari tak ada
gading yang tak retak buku inipun memiliki kekurangan dalam materi yang dinilai
materi atau pembahasan yang kurang mendalam dan tidak spesifik dibandingkan
buku pembanding.
4.2 Saran
Buku sudah di design dengan sangat bagus karena banyak mengandung
pendapat para ahli dalam setiap pembahasannya, hanya saja perlu ada perbaikan
penulisan dalam isi buku agar tidak mengurangi ketampakan teori yang harusnya
diciptakan oleh penulis oleh karena banyaknya teori atau pendapat para ahli
yang dikutip oleh penulis.