BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Perubahan iklim akibat pemanasan
global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi
salah satu efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi bumi
selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib bumi
jika terjadi pemanasan bertahap saat matahari menuju masa akhir hidupnya
sebagai bintang katai putih? Akankah bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan
menjadi masa akhir kehidupan bumi. Perubahan iklim memiliki hubungan dengan
perubahan curah hujan, ketersediaan air permukaan, dan kualitas air yang dapat
berpengaruh pada Water related disease.
Salah satu dampak revolusi industri
yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan
dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar
manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri
seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar
dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara
perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan
merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan
indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global
akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini.
Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut
sebagai Global Warming yang diantara beberapa akibatnya adalah perubahan iklim
yang terjadi di bumi sekarang ini.
B.
Tujuan
1.
Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang pemanasan
global dan perubahan iklim.
2.
Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian
pemanasan global dan perubahan iklim.
b. Untuk mengetahui faktor penyebab
pemanasan global dan perubahan iklim.
c. Untuk mengetahui proses
terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
d. Untuk mengetahui hubungan antara
pemanasan global dan perubahan iklim.
e. Untuk mengetahui dampak pemanasan
global dan perubahan iklim.
f. Untuk mengetahui cara
pengendalian pemanasan global yang dapat
mencegah terjadinya perubahan iklim.
C.
Manfaat
Manfaat dari makalah ini, baik bagi penyusun maupun
pembaca dapat menjadi sarana penambah wawasan
pengetahuan tentang pemanasan global dan perubahan iklim akibat
sumber-sumber alami dan aktivitas manusia beserta hal – hal yang terkait
dengan pemanasan global lainnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pemanasan global
Pemanasan global adalah adanya
proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu
rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur
rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"
melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya
30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara
G8.
Model iklim yang dijadikan acuan
oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga
6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka
perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai
emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas
iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode
hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca
telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
2.
Perubahan iklim
Perubahan Iklim adalah perubahan
pola perilaku iklim dalam kurun waktu
tertentu yang relatif panjang (sekitar 30 tahunan). Ini bisa terjadi karena
efek alami. Namun, saat ini yang terjadi adalah perubahan iklim akibat kegiatan
manusia. Perubahan iklim terjadi akibat peningkatan suhu udara yang berpengaruh
terhadap kondisi parameter iklim lainnya. Perubahan iklim mencakup perubahan
dalam tekanan udara, arah dan kecepatan angin, dan curah hujan.
Menurut United Nations Framework
Convention on Climate Change (UNFCC) Perubahan Iklim adalah perubahan yang
disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung
yang mengubah komposisi atmosfer secara global dan mengakibatkan perubahan
variasi iklim yang dapat diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu.
Panel Antar pemerintahan PBB tentang
Perubahan Iklim (IPCC) yang berhasil meyakinkan negara-negara di dunia lewat
fakta-fakta ilmiah hubungan antara aktivitas manusia dengan pemanasan global
yang mengakibatkan perubahan iklim (man-made climate change), setelah beberapa
lama hanya dianggap sebagai hipotesa belaka. Keberhasilan dalam peningkatan
kesadaran ini, yang sekaligus memberikan dasar bagi upaya solusinya,
mengantarkan IPCC menerima Hadiah Nobel Perdamaian bersama Al Gore pada 2007.
Telah diperkirakan oleh para
ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari
daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-gunung
es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan
di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi
akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan.
Badai akan menjadi lebih sering. Selain
itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan
menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan
mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh
kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan
pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim
B.
Faktor Penyebab pemanasan global dan perubahan iklim
1.
Penyebab pemanasan global
Pemansan global terjadi ketika ada
konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus
bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan
industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah karbon
dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas
dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Asam nitrat dihasilkan oleh
kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan disebabkan oleh aktivitas
industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs merusak lapisan ozon seperti
juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, tetapi sekarang dihapus dalam
Protokol Montreal. Karbon dioksida, chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat
adalah gas-gas polutif yang terakumulasi di udara dan menyaring banyak panas
dari matahari. Sementara lautan dan vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya
untuk menjadi “atap” sekarang berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap
tahun, jumlah akumulatif dari gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan
itu berarti mempercepat pemanasan global.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi
energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh
negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar
fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah
wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu,
jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin,
biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam
perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk
bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan hutan yang mengurangi
penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%,
dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah.
2.
Penyebab perubahan iklim
a. Para ahli menyatakan bahwa
penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya pemanasan global
akibat gas rumah kaca (GRK). Hal yang menyebabkan emisi GRK menjadi masalah
yang besar adalah karena dalam jangka panjang, bumi harus melepaskan energi
dengan laju yang sama ketika bumi menerima energi dari matahari. Selubung GRK
yang lebih tebal akan membantu untuk mengurangi hilangnya energi ke angkasa,
sehingga sistem iklim harus menyesuaikan diri untuk mengembalikan keseimbangan
antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Proses ini disebut sebagai
“efek GRK yang semakin besar”. Meningkatnya pemanasan, sebelas dari dua belas
tahun terakhir merupakan tahun-tahun terhangat dalam temperatur permukaan
global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima puluh tahun terakhir
hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir. Temperatur
rata-rata global naik sebesar 0.74°C selama abad ke-20, Diana pemanasan lebih
dirasakan pada daerah daratan daripada lautan.
b. Jumlah karbondioksida yang lebih
banyak di atmosfer Karbondioksida adalah penyebab palang dominan terhadap
adanya perubahan Lim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer telah naik dari
masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm pada tahun
2005.
c. Lebih banyak air, tetapi
penyebarannya tidak merata Adanya peningkatan presipitasi pada beberapa dekade
terakhir telah diamati di bagian Timur Amerika Utara dan Amerika Selatan, Eropa
Utara, Asia Utara serta Asia Tengah. Akan tetapi pada daerah Sahel,
Mediteranian, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan mengalami pengurangan
presipitasi. Sejak tahun 1970 telah terjadi kekeringan yang lebih kuat dan
lebih lama.
C.
Proses terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim
1. Ketika sinar matahari memasuki
atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui lapisan gas rumah kaca.
Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah, air, dan komponen
ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut. Sisanya akan
dipantulkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa,
tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfir dan
dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah kaca (green house
effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya bongkah-bongkah es di
kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan air laut akan naik yang menyebabkan tenggelamnya
pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
2. Perubahan iklim terjadi akibat
lapisan ozon yang semakin menipis yang di sebabkan oleh adanya radiasi matahari
atau terperangkapnya panas matahari yang disebabkan oleh gas efek rumah kaca
yang salah satunya gas cloro floro carbon atau biasanya lebih dikenal dengan
CFC. Dampak bagi kesehatan mahluk hidup dari menipisnya lapisan ozon yaitu
masalah pernapasan, berkurangnya sistem kekebalan tubuh.
Chloro Fluro karbon (juga disebut
CFC) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon. Mereka pernah
digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam
kaleng aerosol. Saat itu ditemukan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an bahwa
CFC dari kulkas tua dan rusak dan kaleng aerosol tua secara bertahap menemukan
jalan masuk ke bagian atas atmosfer di mana mereka merusak lapisan ozon.
Lapisan ozon melindungi Bumi dari radiasi berbahaya. Sebagai result kerusakan,
lubang-lubang mulai muncul di lapisan ozon di atas Kutub Selatan setiap musim
panas, semakin besar setiap tahun. Akhirnya penggunaan CFC dalam aerosol dan
kulkas di larang. Bukan hanya terdapat di dalam kulkas atau kaleng aerosol cfc
pun di temukan di dalam AC, asap pembakaran pabrik, kendaraan, dan hutan. Pada
dasarnya cfc tidak berbahaya, tetapi karena pemakaiannya yang berlebih cfc
dapat merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari.
Cloro floro carbon juga menjadi
salah satu pemegang andil dalam gas efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca
disebabkan oleh karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas
lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya
yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
D.
Hubungan antara pemanasan global dan
perubahan iklim
Pemanasan global pada dasarnya adalah
peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan bumi. Di sisi lain, iklim sangat
dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan arah angin yang
sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain kelembaban udara
dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan terjadinya
pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga secara
jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen.
E.
Dampak pemanasan global dan perubahan
iklim
1.
Dampak pemanasan global
Di
bawah ini adalah beberapa dampak dari pemanasan global:
a.
Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa pemanasan global akan
mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan
begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat
ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global
daerah kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008.
Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal
bagi populasi dunia.
b.
Wabah
Menyebabkan lonjakan epidemi
sejumlah penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya
hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah lain.
Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam
kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen
dalam penyebaran penyakit.
c.
Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu
banjir tampaknya berlawanan dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim
menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir
kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi
banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.
d.
Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan
mencairnya es di Kutub Utara dan daerah Antartika (Kutub Selatan).Suhu di
daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat. Es di kutub
memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es mencair,
pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota
seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan
terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan
permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan
membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan
mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan
sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan
tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan
sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem
pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
e.
Kabut asap (smog)
Peningkatan suhu akibat pemanasan
global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan.
Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan
kematian.Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kehidupan.
f.
Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak
penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah pemanasan global menyebabkan
peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan. Kebakaran hutan
menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan,
jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan
meningkat yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).
g.
Iklim Mulai Tidak Stabil
Telah diperkirakan oleh para
ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari
daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-gunung
es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak
akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang
ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam
akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam
hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi
akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin
dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya
dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
h.
Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk
hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan
telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk
bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah
pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh
kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
2.
Dampak perubahan iklim
Perubahan iklim menimbulkan
perubahan pada pola musim sehingga menjadi sulit diprakirakan. Pada beberapa
bagian dunia hal ini meningkatkan intensitas curah hujan yang berpotensi memicu
terjadinya banjir dan tanah longsor. Sedangkan belahan bumi yang lain bisa
mengalami musim kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya
kelembaban. Menurut perusahaan asuransi Swiss Re, 90% dari bencana terkait
iklim terjadi di Asia. Pola cuaca akan menjadi ekstrim – kemungkinan cuaca
panas sekali, gelombang panas, dan hujan lebat akan lebih sering terjadi.
Selain itu, badai siklon tropis kemungkinan lebih intensif, disertai angin
kencang dan hujan deras. Selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada
kehidupan kita seperti:
1.
Ketahanan Pangan Terancam
Produksi pertanian tanaman pangan
dan perikanan akan berkurang akibat banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan
air, kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan
mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu penanaman. Peningkatan suhu 10C
diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%.
2.
Dampak Lingkungan
Banyak jenis makhluk hidup akan
terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan wilayah
ekosistem (fragmentasi ekosistem). Terumbu karang akan kehilangan warna akibat
cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena suhu tinggi. Para peneliti
memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat menjadi punah di enam
wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang dipelajari mewakili 20% muka bumi.
3.
Risiko Kesehatan
Cuaca yang ekstrim akan mempercepat
penyebaran penyakit baru dan bisa memunculkan penyakit lama. Badan Kesehatan
PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat perubahan iklim
sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun. Penyakit seperti malaria,
diare, dan demam berdarah diperkirakan akan meningkat di negara tropis seperti
Indonesia.
4.
Air
Ketersediaan air berkurang 10%-30%
di beberapa kawasan terutama di daerah tropik kering. Kelangkaaan air akan
menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat musim kemarau berkepanjangan dan
intrusi air laut ke daratan.
5.
Ekonomi
Kehilangan lahan produktif akibat
kenaikan permukaan laut dan kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai
dampak pada ekonomi. Sir Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris
mengatakan bahwa dalam 10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan
berdampak besar terhadap ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya
mengurangi emisi dan membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap
perubahan iklim demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa
dibutuhkan investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah
hilangnya 5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.
6.
Dampak sosial, budaya dan politik.
Bencana terkait perubahan iklim akan
meningkatkan jumlah pengungsi di dalam suatu negara maupun antar negara. Proses
mengungsi ini membuat orang menjadi miskin dan tercerabut dari akar sosial dan
budaya mereka, terutama hubungan dengan tanah leluhur dan kearifan budaya
mereka. Di sisi lain, krisis pangan, air dan sumberdaya, serta peningkatan
jumlah pengungsi akan menimbulkan konflik horizontal sehingga bisa memicu
konflik politik di dalam negara maupun antar negara.
F.
Pengendalian Pemanasan Global yang dapat mencegah Perubahan Iklim
Pengendalian dilakukan dengan cara
mengatasi efek yang dilakukan sambil
melakukan langkah-langkah untuk
mencegah semakin berubahnya iklim
pada masa depan. Kerusakan yang pernah dapat diatasi dengan berbagai cara,
misalnya:
1. Daerah pantai dapat dilindungi
dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut.
2. Pemerintah dapat membantu
populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
Adapun dua cara pendekatan utama
untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca:
a. Mencegah karbon dioksida dilepas
ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat
lain.
b. Mengurangi produksi gas rumah
kaca.
Secara umum Pengendalian Pemanasan
Global yang dapat mencegah Perubahan Iklim
1) Menghilangkan karbon dengan cara
menanam banyak pohon.
2) Menghilangkan karbondioksida
langsung dengan cara menyuntikkan gas tersebut ke dalam sumur-sumur minyak
seperti di Norwegia.
3) Mengunakan bahan bakar pengganti
seperti biogas, biodiesel atau tenaga nuklir dan tenaga alam lainnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pengertian Pemanasan global
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
Bumi dan Perubahan Iklim adalah perubahan pola perilaku iklim dalam kurun waktu tertentu yang relatif
panjang (sekitar 30 tahunan).
2. Faktor penyebab pemanasan global
dan perubahan iklim
a. Pemanasan global terjadi ketika
ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg terus
bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan
industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon.
b. Perubahan iklim terjadinya
karena pemanasan global akibat gas rumah
kaca (GRK), Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer Karbondioksida
dan Lebih banyak air, tetapi penyebarannya tidak merata.
3. Proses terjadinya pemanasan
global dan perubahan iklim
a. Ketika sinar matahari memasuki
atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui lapisan gas rumah kaca.
Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah, air, dan komponen
ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut.
Sisanya akan dipantulkan kembali ke
atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian lagi
terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga
dikenal dengan nama efek rumah kaca (green house effect).
Efek rumah kaca dapat mengakibatkan
mencairnya bongkah-bongkah es di kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan
air laut akan naik yang menyebabkan
tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
b. Perubahan iklim terjadi akibat
lapisan ozon yang semakin menipis yang di sebabkan oleh adanya radiasi matahari
atau terperangkapnya panas matahari yang disebabkan oleh gas efek rumah kaca
yang salah satunya gas cloro floro carbon atau biasanya lebih dikenal dengan
CFC.
4. Hubungan antara pemanasan global
dan perubahan iklim Pemanasan global pada dasarnya adalah peningkatan suhu
rata-rata udara di permukaan bumi. Di sisi lain, iklim sangat dipengaruhi oleh
berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan arah angin yang sangat
dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain kelembaban udara dan
curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan terjadinya pemanasan
global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga secara jangka panjang
iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen.
5. Dampak pemanasan global dan
perubahan iklim
1) Dampak pemanasan global yaitu
Kekeringan, wabah, banjir, pecairan es di kutub, kabut asap, kebakaran hutan,
Iklim Mulai Tidak Stabil dan gangguan ekologis.
2)
Dampak perubahan iklim akan berdampak pada kehidupan kita seperti:
a) Ketahanan pangan terancam
b) Dampak lingkungan
c) Resiko kesehatan
d) Kekurangan air
e) Ekonomi
f)
Dampak sosial, budaya dan politik
6. Cara pengendalian pemanasan global yang dapat mencegah
terjadinya perubahan iklim yaitu Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir
dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain dan
Menghilangkan karbon dengan cara menanam banyak pohon serta Mengurangi produksi gas rumah kaca.
B.
Saran
1. Masyarakat pada umumnya
diharapkan agar mampu menjaga lingkungannya agar dapat menyelamatkan bumi meski
dengan hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan
produk yang tidak ramah lingkungan, menanam pohon, dan lainnya.
2. Pemerintah diharapkan agar lebih
proaktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menciptakan program-program
yang berwawasan lingkungan, seperti penanaman pohon massal, revitalisasi
terumbu karang, atau memberikan izin ketat bahkan bila perlu melarang
kegiatan-kegiatan yang dikhawatirkan merusak lingkungan, seperti penambangan
liar, dan sebagainya.
3. Lembaga-lembaga terkait
diharapkan agar ikut membantu upaya pemerintah dalam pelestarian lingkungan
serta mengajak masyarakat mencintai lingkungannya seperti mengadakan program
penanaman sejuta pohon, mengadakan pelatihan wirausaha pembuatan bahan bakar
non-fosil atau kerajinan barang-barang hasil daur ulang, penanaman bakau, dan
lain sebagainya.
Gambar ilustrasi
Sumber Gambar: inet.detik.com |